KONSEP DASAR PERENCANAAN PENGAJARAN BIOLOGI
IKA FATMAWATI
Abstrak : Perencanan Pengajaran pada dasarnya merupakan kegiatan pertama sebelum dimulainya proses belajar mengajar yang meliputi rumusan tentang apa yang akan diajarkan pada siswa, bagaimana mengajarkannya, dan seberapa besar siswa dapat menyerap semua bahan ajar ketika mereka sudah menyelesaikan proses pembelajaran. Perencanaan dibuat agar kegiatan belajar mengajar dapat dioptimalkan, Oleh karena itu pengajar di lembaga pendidikan atau pelatihan harus menyadari hal ini demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Guru pemula bermanfaat untuk melatih diri dalam rangka mempersiapkan rencana pembelajaran yang maksimal sesuai dengan kurikulum. Dengan mempelajari Perencanaan Pengajaran berarti setiap guru mampu mendesain program pengajaran yang kreatif baik untuk pendidikan formal maupun non formal.
Kata Kunci : perencanaan, pengajaran
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada masa sekarang dimana informasi semakin melimpah. cepat dan mudah diperoleh, pemilihan suatu kompetensi menjadi suatu keharusan untuk menyesuaikan dengan perubahan seiring dengan perkembangan tersebut maka untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan tenaga pendidik yang professional. Untuk menetukan kriteris guru yang professional maka perlu suatu standar kompetensi guru sebagai tenaga professional berfungsi merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran menilai hasil pembelajaran melakukan pembimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian, membantu pengembangan dan pengelolaan program sekolah serta mengembangkan keprofesionalannya. Hal ini dapat terwujud bila guru mampu menciptakan perencanaan pengajaran yang baik. (Muhaimin, 2004; 184).
Perencanaan Pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu interaksi pengajaran tertentu yang khusus baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun diluar kelas. Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek yang dilakukan oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan dilakukan di kelas atau di luar kelas. Perencanaan pembelajaran tersebut perlu dilakukan agar guru dapat mengkoordinasikan berbagai komponen pembelajaran yang berorientasi (berbasis) pada pembentukan kompetensi siswa, yakni kompetensi dasar, materi standar, indicator hasil belajar, dan penilaian berbasis kelas (PBK). Kompetensi dasar berfungsi untuk memberikan makna terhadap kompetensi dasar. Indikator hasil belajar berfungsi sebagai alat untuk mengukur ketercapaian kompetensi. Sedangkan PBK sebagai alat untuk mengukur pembentkan kompetensi serta menentukan tindakan yang harus dilakukan jika kompetensi standar belum tercapai.
2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan artikel ini antara lain sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui definisi perencanaan pengajaran.
b. Untuk mengetahui definisi dimensi-dimensi pengajaran.
c. Untuk mengetahui bagaimana manfaat pengajaran dan langkah-langkah pengembangan pengajaran.
d. Untuk mengetahui bagaimana desain pembelajaran berbasis kompetensi
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Perencanaan Pengajaran
Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang dilaksanakan untuk mecapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.
Perencanan Pengajaran adalah kegiatan pertama sebelum dimulainya proses belajar mengajar yang meliputi rumusan tentang apa yang akan diajarkan pada siswa, bagaimana mengajarkannya, dan seberapa besar siswa dapat menyerap semua bahan ajar ketika mereka sudah menyelesaikan proses pembelajaran. Perencanaan dibuat agar kegiatan belajar mengajar dapat dioptimalkan, Oleh karena itu pengajar di lembaga pendidikan atau pelatihan harus menyadari hal ini demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Bagi guru pemula bermanfaat untuk melatih diri dalam rangka mempersiapkan rencana pembelajaran yang maksimal sesuai dengan kurikulum. Dengan mempelajari Perencanaan Pengajaran berarti setiap guru mampu mendesain program pengajaran yang kreatif baik untuk pendidikan formal maupun non formal. Perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam arangka mencapai tujuan absah dan bernilai, yang mencakup elemen-elemen sebagai berikut:
· Mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan.
· Menentukan kebutuhan yang perlu diproritaskan.
· Spesifikasi hasil yang dicapai dan setiap kebutuhan yang diproritaskan.
· Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan.
· Sekuensi hasil yang dipelukan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan.
· Identifikasi strategi altematif dan mungkin dan alat atau soal untuk melengkapi tiap perencanaan dalam mencapai tiap kebutuhan,termasuk didalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai. (keutamaan dalam haryanto, 1996).
Dengan demikian perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang dilakukan. Perencanaan mendahui pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan keman harus pergi dan harus mengidentifikasi persyaratan yang harus diperlukan dengan cara yang efektiffan efesien. Berdasarkan pemahaman di atas maka perencanaan mengandung 6 pokok pikiran yaitu:
· Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang di inginkan.
· Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya.
· Untuk menututup kesenjengan itu perlu dilakukan usaha.
· Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangn itu dapat bervareasi dan merupakan alternative yang mungkinditempuh.
· Pemilihan alternative yang paling baik, dalam arti yang mempuyani efektivitas dan efesien yang paling tinggi perlu dilakukan.
· Alternative yang dipilih harus terinci sehingga dapat menjadi pedoman daram pengambilan keputusan apabila akan dilaksanakan.
Berdasarkan 6 pokok Ipemikiran diatas dapat dinyatakan bahwa perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkiaan-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan daritujuan, penentuan kebijakan,penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jawaban sehari-hari. Terry (1993:17) menyatakan bahwa perencanaan adalah mene-tapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan.
Banghart dan trull, (1973) mengemukakan bahwa perencanaan adalah awal dan sernua proses yang rasional dan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permsalahan. Nana sudjana (2000:61) mengatakan bahwa perencanaan adalah proses yang sestimatis dalam pengambilan keputusan entang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang.
Hal senada juga dikemukan oleh haddari nawawi (1983:16). Bahwa perencanaan berarti menyusun langkah-langkah penyeselesian suatu mesalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Dalam menentukan tujuan umum (goal) dan tujuan khusus (obvktifitas) suatu organisasi atau lembaga penyelenggaraan pendidikan, berdasarkan dukungan informasi yang lengkap. Setelah tujuan ditetapkan perencanaan berkaitan dengan penyusunan pola, rangkaian dan proses kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Singkatnya efektivitas perencanaan berkaitan dengan penyusunan rangkaian kegitan untuk mencapai tujuan.dapat diukur terpenuhinya factor kerja sama perumusan perencanaan, program kerja madrasah, dan upaya implementasi program kerja tersebut dalam mencapai tujuan. Sedangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suati proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. Dengan kata lain pengajaran dalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik (jones at.al dalam muliani sumantri, 1988:95).
Dalam kontek pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi, pengunaan media pengajaran, pengunaan pendekatan dan metode pengajaran dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan plida masa tertentu untuk mencapai tujuan yang tiah ditentukan.
Berdasarkan uraian di atas, konsep perencanaan pengajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:
Berdasarkan uraian di atas, konsep perencanaan pengajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:
· Perencanaan pengajaran sebagai teknologi adalah suatu pelaksanaan yang mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku koknetif dan teori krontuktif terhadap solusi dan problem-problem pengajaran.
· Perencanaan pengajaran sebagai suatu system adalah sebuah susunan dari sumber-sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakan pembelajaran.pengembangan system pengajaran melalui proses yang setematif selanjutnya impiementasikan dengan mengacu pada system perencanaan.
· Perencanaan pengajaran sebagi sebuah disiplin adalah cabang dari sebuah pengetahuan yang senantiasa memperhatikan hasil-hasil penehtian dan tiori tetang strategi pengajaran da implementasinya terhadap strategi tersebut.
· Perencanaan pengajaran sebagai sain (scinence) adalah mengkreasi secara detail spesifisiksi dari pengembangan, implementasi, evaluasi, dan pemmeliharaan akan situasi maupun fasilitas pembelajaran tarhadap unit-unit yang luas maupun yang lebih sempit dari materi pelajaran dengan segala tingkatan komleksitasnya.
· Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses adalah pengembangan pengajaran secara sistemik yang digunakan secara khusus atas dasar teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin kualitas pembalajaran. Dalam perencanaan ini dilakuakan analisis kebutuhan dari peruses belajar dengan alura yang sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Termasuk didalamnya melakukan efaluasi terhadap materi pelajaran dan aktifitas-aktifitas pengajaran.
· Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas adalah ide pengajaran yang dikembangkan dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu-kewaktu dalam suatu proses yang dikerjakan perencana dengan mengecek secara cermat bahwa semua kegiatan telah sesuai dengan tuntutan sains dan dilaksanakan dengan secara sistematik.
2. Dimensi-Dimensi Perencanaan
Dimensi-dimensi menurut harjanto (1997:5) memungkinkan diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar efesien, yakni:
· Signifikansi
Tingkat signifikansi tergantung pada tujuan pendidikan yang diajukan dan Signifikansi dapat ditentukan berdasarkan criteria-kriteria yang dibangun selama proses perencanaan.
Tingkat signifikansi tergantung pada tujuan pendidikan yang diajukan dan Signifikansi dapat ditentukan berdasarkan criteria-kriteria yang dibangun selama proses perencanaan.
· Feasibilitas
Maksudnya perencanaan perlu disusun berdasarkan pertimbangan realistis baik yang berkaitan dan biaya maupun pengimplementasiannya.
Maksudnya perencanaan perlu disusun berdasarkan pertimbangan realistis baik yang berkaitan dan biaya maupun pengimplementasiannya.
· Relevensi
konsep relevensi berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal.
konsep relevensi berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal.
· Kepastian
Konsep kepastian minimum diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang tidak terduga.
Konsep kepastian minimum diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang tidak terduga.
· Ketelitian
Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu diperhatikan secara sensitive kaitan-kaitan yang pasti terjadi antara berbagai komponen.
Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu diperhatikan secara sensitive kaitan-kaitan yang pasti terjadi antara berbagai komponen.
· Adaptabilitas
Diakui bahwa perencanaan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu senantiasa mencari informasi sebagai umpan balik. Penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan yang fleksibel atau adaptable dapar dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.
Diakui bahwa perencanaan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu senantiasa mencari informasi sebagai umpan balik. Penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan yang fleksibel atau adaptable dapar dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.
· Waktu
Factor yang berkaitan dengan waktu cukup bayak, selain keterlibatan perencanaan dalam memprediksi masa depan, juga validasi dan reliabiltas yang dipakai, serta kapan untuk menilai kebutuhan kepedidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang.
Factor yang berkaitan dengan waktu cukup bayak, selain keterlibatan perencanaan dalam memprediksi masa depan, juga validasi dan reliabiltas yang dipakai, serta kapan untuk menilai kebutuhan kepedidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang.
· Monitoring
Monitoring merupakan proses mengembangkan criteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen bekerja secara efekitif.
Monitoring merupakan proses mengembangkan criteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen bekerja secara efekitif.
· Isi perencanaan
Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan.
Perencanaan pengajaran yang baik perlu melihat tujuan apa yang diinginkan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya, program dan layanan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya, tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesilisasi, perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka, Keuangan, melipiputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan, Bangunan fisik mencangkup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitannya dengan pengembangan psikologi, Struktur organisasi, maksudnya bagaimana cara menorganisasikan dan manajemen operasi dan pengawasan program dan aktivitas kependidikan yang direncanakan, Konteks social atau elemen-elemen lainnya yag perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran. Hal ini menunjukan bahwa guru harus mempersiapkan perangkat yang harus dilaksanakandalam merencanakan program.
Hidayat (1990:11) mengemukakan bahwa perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran antara lain:
· Memahami kurikulum.
· Menguasai bahan ajar.
· Menyusun program pengajaran.
· Melaksanakan program pengajaran.
· Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan.
dilaksanakan.
3. Manfaat Perencanaan Pengajaran
Perecanaan pengajaran sebelum melakukan pembelajaran di kelas sangat penting dilakukan. Oleh karena itu, hendaknya perencanaan pengajaran disusun atau direncanakan dengan baik dan matang sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Manfaat yang didapat dari perencanaan pengajaran yang baik antara lain:
- Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan
- Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
- Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid
- Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dan kelambanan kerja
- Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
- untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya
Perencanaan pengajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pengajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung.
Terdapat beberapa manfaat perencanaan pengejaran dalam proses belajar mengajar yaitu:
· Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
· Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsure yang terlibat dalam kegiatan.
· Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsure, baik unsure guru maupun unsure murid.
· Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiapsaat diketahui ketepatandan kelambatan kerja.
· Untuk bahan penyusun data agar terjadi keseimbangan kerja.
· Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
Sedangkan penerapan konscp dan prinsip pembelajaran berbasisi kompetensi diharapkan bermanfaat untuk:
· Menghindari duplikasi dalam memberikan materi pelajaran. Dengan menyajikan materi pelajaran yang benar-benar relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai, dapat dihindari terjadinya duplikasi dan pemberian materi pembelajaran yang terlalu banyak.
· Mengupayakan konsistensi kompetensi yang ingin dicapai dalam mengejarkan suatu mata pelajaran. Dengan kompotensi yang telah ditentukan secra tetulis, siapapun yang mengajarkanmata pelajaran tertetentu tidakakan bergeser atau menyimpang dari kompetensi yang telah ditentukan.
· Meningkatkan pembeljaran sesuai dengan kebutuhan, kecepatan dan kesempurnaan siswa.
· Membantu mempermudah pelaksanaan akreditasi. Pelaksanaan akreditasi akan lebih dipermudah dengan menggunakan tolak ukur standar kompetensi.
· Memperbaharui system evaluasi dan laporan hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis kompetensi, keberhasilan siswa diukur dan dilaporkan berdasarkan pencapaian kompetensi atau sub-kompetensi tertentu. bukan didasarkan atas perbandingan dengan hasil belajar siswa yang lain.
· Memperjelas komunikasi dengan siswa tentang tugas, kegiatan. atau pengalaman belajar yang hams dilakukan, da cara yang digunakan untuk menentukan keberhasilan belajarnya.
· Meningkatkan akuntabilitas public. Kompetensi yang telah disusun, divalidasikan, dan dikomunikasikan kepada public, sehingga dapat digunakan untuk mempertanggungjawabkan kegiatan pembelajaran kepada public.
· Memperbaiki system sertifikasi. Dengan perumusa kompetensi yang lebih spesifik dan terperinci, sekolah/madrasah dapat mengeluarkan sertifikat atau transkrip yang menyatakanjenis dan aspek kompetensi yang dicapai.
4. Desain Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Menurut Syah (2000), “kompetensi” adalah kemampuan, kecakapan, keadaan berwenang, atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. Selanjutnya dikemukakan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Jadi kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang kompenten dan profesional adalah guru piawai dalam melaksanakan profesinya.
Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu yang sesuai standar performansi yang te!ah ditetapkan. "competency based education is geared toward preparing individuals to perform identified competency" (Schrag, 1987, h 22). Rumusan ini menunjukan bahwa pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu agar mampu melakukan perangkat kompetensi yang diperlukan. Suatu program pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung empat unsur pokok yaitu:
· Pemilihan kompetensi yang sesuai.
· Spesifikasi indictor-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi.
· Pengembangan system pengajaran.
· Penilaian.
Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompotensi yang diharapkan. Kegiatan pembelajaran mengembangkan kemampuan untuk mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, hidup dalam kebersamaan dan mengaktualisasikan diri. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran perlu:
· Berpusat pada perserta didik.
· Mengembangkan krestifitas perserta didik.
· Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang.
· Bermuatan, nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan
· Menyediakan pengalaman belajar yang beragam (puskur, 2004:13).
Dalam kerangka itu, pengembangan program dilakukan berdasarkan pendekatan kompetensi. Penggunaan pendekatan ini memungkinkan desain program dapat dilakukan secara efektif, efisien, dan tepat. Hasil-hasil pembelajaran dinilai dan dijadikan umpan balik untuk mengadakan perubahan terhadap tujuan pembelajaran dan prosedur pembelajaran yang dilaksanakan sebelumnya. Langkah-langkah pengembangan pembelajaran tersebut sebagaimana ditemukan oleh Stanley Elam (1971) dalam Oemar Hamalik (2002:92) sebagai berikut:
· Langkah ke-1 Spesifikasi Asumsi-Asumsi atau Preposisi-Preposisi Yang Mendasar.
· Langkah ke-2 Mengidentiflkasi Kompetensi
· Langkah ke-3 Menggambarkan Secara Spesifik Kompetensi-Kompetensi.
· Langkah ke-4 Menentukan Tingkat-Tingkat Kriteria dan Jenis Asesmet.
· Langkah ke-5 Pengelompokan dan Penyusunan Tinjau Pengajaran.
· Langkah ke-6 Desain Strategi Pembelajaran.
· Langkah ke-7 Mengorganisasikan Sistem Pengelolaan.
· Langkah ke-8 Melaksanakan Percobaan Program.
· Langkah ke-9 Menilai Desain Pembelajaran.
· Langkah ke-10 Memperbaiki Program.
Dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan pengajaran. Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu memungkinkan diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efesien, yakni:
- Signifikan
- Feasibilitas
- Relevansi
- Kepastian atau definitiveness
- Ketelitian atau Parsimoniusness
- Adaptabilitas
- Waktu
- Monitoring atau pemantauan
- Isi perencanaan
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Perencanan Pengajaran adalah kegiatan pertama sebelum dimulainya proses belajar mengajar yang meliputi rumusan tentang apa yang akan diajarkan pada siswa, bagaimana mengajarkannya, dan seberapa besar siswa dapat menyerap semua bahan ajar ketika mereka sudah menyelesaikan proses pembelajaran. Perencanaan dibuat agar kegiatan belajar mengajar dapat dioptimalkan, Oleh karena itu pengajar di lembaga pendidikan atau pelatihan harus menyadari hal ini demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Bagi guru pemula bermanfaat untuk melatih diri dalam rangka mempersiapkan rencana pembelajaran yang maksimal sesuai dengan kurikulum. Dengan mempelajari Perencanaan Pengajaran berarti setiap guru mampu mendesain program pengajaran yang kreatif baik untuk pendidikan formal maupun non formal.
Perencanaan Pengajaran yang baik perlu melihat tujuan apa yang diinginkan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya, program dan layanan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya, tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesilisasi, perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka, Keuangan, melipiputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan, Bangunan fisik mencangkup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitannya dengan pengembangan psikologi, Struktur organisasi, maksudnya bagaimana cara menorganisasikan dan manajemen operasi dan pengawasan program dan aktivitas kependidikan yang direncanakan, Konteks social atau elemen-elemen lainnya yag perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran. Hal ini menunjukan bahwa guru harus mempersiapkan perangkat yang harus dilaksanakandalam merencanakan program.
2. Saran
Mata kuliah ini penting sekali dipelajari dengan benar oleh karena itu Seorang guru atau pengajar harus memahami dan memiliki perencanaan pengajaran sebelum melakukan fungsinya sebagai pengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar