PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
IKA FATMAWATI
Abstract: Human learning may occur as part of education, personal development, or training. It may be goal-oriented and may be aided by motivation . The study of how learning occurs is part of neuropsychology, educational psychology, learning theory, and pedagogy. Learning may occur as a result of habituation or classical conditioning, seen in many animal species, or as a result of more complex activities such as play, seen only in relatively intelligent animals. Learning may occur consciously or without conscious awareness. There is evidence for human behavioral learning prenatally, in which habituation has been observed as early as 32 weeks into gestation, indicating that the central nervous system is sufficiently developed and primed for learning and memory to occur very early on in development .
Play has been approached by several theorists as the first form of learning. Children play, experiment with the world, learn the rules, and learn to interact. Vygotsky agrees that play is pivotal for children's development, since they make meaning of their environment through play.
Kata Kunci: Learning
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengajar merupakan suatu kegiatan yang sangat memerlukan keterampilan propesional dan banyak sekali dari apa yang harus dikerjakan oleh guru dan instruktur baik di dalam maupun di luar kelas melibatkan pengambilan berbagai keputusan. Kegiatan belajar dapat dihayati (dialami) oleh orang yang sedang belajar. Di samping itu, kegiatan belajar juga dapat diamati oleh orang lain. Kegiatan belajar yang berupa perilaku kompleks tersebut telah lama menjadi objek penelitian ilmuwan. Kompleksnya perilaku belajar tersebut menimbulkan berbagai teori belajar.
Seorang pebelajar (siswa) harus menghayati apa yang dipelajarinya karena erat hubungannya dengan usaha pembelajaran, yang dilakukan oleh pembelajar (guru). Pada satu sisi, belajar dialami oleh pebelajar terkait dengan petumbuhan jasmani yang siap berkembang. Pada sisi lain, kegiatan belajar yang berupa perkembangan mental tersebut juga didorong oleh tindakan pendidikan atau pembelajaran. Dengan kata lain, belajar ada kaitannya dengan usaha atau rekayasa pembelajaran. Dari segi siswa, belajar yang dialaminya sesuai dengan pertumbuhan jasmani dan perkembangan mental, akan menghasilkan hasil belajar sebagai dampak pengiring, selanjutnya, dampak pengiring tersebut akan menghasilkan program belajar sendiri sebagai perwujudan emansipasi siswa menuju kemandirian. Dari segi guru, kegiatan belajar siswa merupakan akibat dari tindak mendidik atau kegiatan mengajar. Proses belajar siswa tersebut sebagai dampak pengajaran.
Dari masa lampau, banyak dari keputusan-keputusan ini diambil hanya berdasarkan pemikiran ala kadarnya saja dari waktu ke waktu. Pendekatan seperti ini untuk masa sekarang ini tidak mungkin lagi dapat dilakukan. Pentingnya pengambilan keputusan yang memadai oleh guru untuk jangka pendek ataupun jangka panjang. Adalah merupakan karakteristik yang penting dalam proses belajar mengajar, pada hakekatnya keputusan-keputusan ini sering tidak jelas menampak untuk bertumbuh lebih kompleks, apalagi faktor-faktor yang terlibat sering sulit dapat diterapkan semuanya ini menuntut adanya peningkatan propesionalisme dari pihak guru. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah mengelola pengajaran serta lebih efektif, dinamis, efisien dan positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif diantara 2 subjek pengajaran. Guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan artikel ini agar setiap tenaga pengajar atau guru dan para calon pendidik dalam hal ini adalah mahasiswa dapat memahami tentang:
1. Pengertian Pengelolaan pembelajaran ( pengelolaan kelas )
2. Tujuan Pengelolaan Kelas
3. Ketrampilan Mengelola Kelas
4. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
II.PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan Kelas
Dalam proses pembelajaran di kelas yang sangat urgen untuk dilakukan oleh seorang guru adalah mengupayakan atau menciptakan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kondisi belajar yang baik diharapkan proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik pula. Proses pembelajaran yang baik akan meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan serta kesalahan dalam pembelajaran. Maka dari itu penting sekali bagi seorang guru memiliki kemampuan menciptakan kondisi belajar mengajar yang baik dan untuk mencapai tingkat efektivitas yang optimal dalam kegiatan instruksional kemampuan pengelolaan kelas merupakan salah satu faktor yang juga harus dikuasai oleh seorang guru, di samping faktor-faktor lainnya. Kemampuan tersebut yang kemudian disebut dengan kemampuan mengelola kelas.Sebelum memberikan pengertian tentang pengelolaan kelas berikut ini adalah pengertian tentang kelas yang dikemukakan oleh Purnomo, bahwa "Kelas adalah ruangan belajar (lingkungan fisik) dan rombongan belajar (lingkungan emosional)".
Ø Lingkungan fisik meliputi :
1) ruangan,
2) keindahan kelas,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar